LUBUKLINGGAU, WI – Miris atas apa yang di alami oleh Agus dan Tania, warga Kelurahan Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan.
Pasalnya, saat hendak menyambut rasa haru bahagia atas kelahiran anak pertamanya, kedua pasangan suami istri ini saat tiba di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Aisyah, Kota Lubuklinggau, malah di tolak dan di arahkan ke RS lain.
Saat di wawancarai, Senin, (26/2/2024), Agus, menjelaskan sebelum tiba dan di tolak oleh pihak RS Siti Aisyah, dirinya, istri beserta ibu mertuanya berangkat dari rumah sekira pukul 18.50 WIB pada Minggu malam ke klinik salah satu bidan yang ada di daerah Jl. Depati Said, dengan menggunakan sepeda motor berbonceng tiga.
Setibanya di klinik bersalin tersebut, setelah melihat kondisi istri saya bidan memberikan rujukan untuk membawanya ke RS Siti Aisyah dan bidan pun langsung mengorder taxi online, sebab kondisi istri dan calon anak saya ini sudah sangat darurat bahkan salah satu kakinya sudah keluar.
“Ya sudah darurat, bahkan kaki anak saya pun itu sudah keluar”, terangnya.
Disampaikan, akhirnya, istri dan ibu mertua saya berangkat ke RS Siti Aisyah dengan menggunakan taxi online yang di pesan oleh bidan dan saya ikut dengan menggunakan sepeda motor yang saya bawa tadi.
Setibanya saya di RS tersebut, lanjutnya, tidak ada penanganan serius baik dari perawat ataupun dokter mereka hanya memegang perut istri saya selebihnya tidak ada.
Disampaikan, kemudian perawat dari RS tersebut mengatakan bahwa saat ini untuk alat Incubator tidak ada karena rusak dan mereka pun menyuruh saya dan istri agar cari RS lain.
“Ke RS Dwi Sari saja kan dekat, pakai motor saja tidak apa-apa ini belum parah”, kata Agus menirukan ucapan parawat di RS tersebut.
Sementara itu, Direktur RSUD Siti Aisyah, saat hendak di konfirmasi belum berhasil di temui dengan alasan masih ada rapat dan kegiatan lain.
“Ibu direktur belum bisa bertemu karena ada rapat dan kegiatan lain”, ucap salah satu pegawai Humas RS tersebut. (*)