MUSI RAWAS, WI – Puncak peringatan Hari Uulang Tahun (HUT) Kabupaten Musi Rawas (Mura) ke 78 diperingati dengan menggelar rapat paripurna istimewa DPRD Kabupaten Mura, Selasa (20/4).
Rapat paripurna istimewa ini dipimpin secara langsung oleh Ketua DPRD Mura Azandri, didampinggi Waka I Firdaus dan Waka II Hendra Adikusuma. Hadir secara langsung Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru, Asisten III Setda Provinsi Bengkulu, Walikota Lubuklinggau H SN Prana Putra Sohe, Bupati Muratara H Devi Suhartoni. Termasuk, tuan rumah Bupati Mura dan Wakil Bupati Mura Hj Ratna Machmud Amin dan Hj Suwarti.
Rapat paripurna dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan dilanjutkan dengan pembacaan sejarah singkat berdirinya Kabupaten Mura pada 1943 lalu. Termasuk penyampaian komoditi yang dimiliki oleh Kabupaten Mura, mulai berdiri sampai saat ini.
Bupati Mura Hj Ratna Machmud Amin, menyampaikan peringatan HUT jangan hanya dijadikan ajang seremonial belaka dan agenda rutin saja.
“Kita harus berbenah kearah yang lebih baik lagi. Kegiatan HUT ini, jangan dijadikan seremonial saja,” ungkapnya.
Dikatakannya, kalau Kabupaten Mura telah melahirkan Daerah Otonomi Baru (DOB), yakni pada 2001 dimekarkannya Kota Lubuklinggau dan pada 2013 dimekarkannya Kabupaten Muratara. Mekarkannya dua DOB itu merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kabupaten Mura terus berkembang, dan kita harus selalu berbenah, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,”jelasnya.
Pada kesempatan ini, Gubernur Sumsel H Herman Deru menyatakan akan ikut membantu Kabupaten Mura. Karena meskipun salah satu Kabupaten tertua di Sumsel. Namun, Kabupaten Mura telah memekarkan dua DOB dan seluruh aset telah diberikan kedaerah tersebut.
“Kabupaten Mura sudah terbentuk sejak tahun 1943. Musi Rawas adalah gambaran sebuah kabupaten besar di Sumsel yang ikhlas dimekarkan menjadi tiga wilayah. Baik Kota Lubuklinggau maupun Muratara. Keikhlasan itu tergambar sebagai kabupaten induk. Kabupaten Mura rela berbagi aset dengan dua saudaranya,” jelasnya.
Dikatakan, Kabupaten Mura ini layaknya daerah baru, karena telah memekarkan dua wilayah dan seluruh aset diberikan ke DOB tersebut. Jadi, bukan memperioritas pembangunan diwilayah Kabupaten Mura dibandingkan daerah lain. Tapi, akan lebih diperhatikan agar tidak tertingal dari daerah lain,” ungkap Herman Deru. (ADV/Nurul)